12.56waktu indonesia bagian ngalam city.....
pantat panas....
bibir menggerutu.....
mata melotot tiada henti.....
edan tenan..1 jam menunggu.....
pekerjaan yang membosankan......
''mas widodo..silahkan masuk..bapak sudah datang..silahkan kalau mau menghadap'' suara receptionist yang manis mempersilahkan saya masuk ke ruang kerja,untung dia manis,kalo nggak udah aku omelin dari tadi,mau ketemu adikku sendiri aja kayak mau ketemu camat..kamprettt.....!!!
begitu masuk ke ruangan bukannya di sambut malah di omelin oleh yang punya ruang,"wong biasanya langsung masuk trus bikin kopi sendiri kok sekarang ikutan nunggu di luar,emang aku bukan adikmu lagi??" gerutu adikku......mata kucoba mengamati seluruh pojok ruangan,walah tata ruang interior di bikin baru...tapi ada yang mengusik mataku..setumpuk map yang masih baru mengalahkan tumpukkan yang ada di meja !!
busyet tumpukan itu ternyata adalah tumpukan lamaran kerja..iseng ku buka...woww..sungguh luar biasa...dari lebih 250 lamaran kerja...hampir 95% para pelamar dan pencari kerja adalah sarjana....wah..ada yang nggak beres nih...gila bener...titel mereka rata-rata sarjana...IP juga tinggi..di atas 2,5 semua..busyyetttt....ada yang salah nih...!!!
sebenarnya siapa sih yang patut di persalahkan..mahasiswanya ataukah kurikulumnya..atau bahkan mungkin sistem pendidikan kita???..kalo logika saya sih begini...mudah-mudahan ini hanya sekedar asumsi saya..dan mudah-mudahan ini juga betul....he..he...he...he....
dengan menyandang predikat sarjana..terlepas bagaimana dia memperoleh gelar..entah dengan beli ataupun dengan yang sungguh-sungguh..seharusnya dengan adanya kata "maha" yang artinya setingkat lebih tinggi di banding yang lain..apalagi ada gelar S1/S2 atau yang lebih tinggi...kata "S" yang mengikuti gelar yang artinya strata...harusnya tingkat pola pikir mereka lebih maju.....
harusnya dengan gelar sarjana yang mereka sandang...tingkat keefektifan otak mereka lebih di banding dengan yang lain..langkah mereka harusnya 10 langkah di banding dengan orang lain...lalu mengapa dengan gelar sarjana yang di sandangnya ternyata tingakt pola pikir mereka tidak ada bedanya dengan masayarakat kebanyakan???
jadi mohon maaf kalo saya katakan " kalau para sarjana masih mencari kerja..lalu apa bedanya sarjana dengan lulusan SMP??..apa bedanya dengan lulusan SD??...apa bedanya pula dengan lulusan SMA seperti saya..jika setelah lulus masih ngalor ngidul nenteng map cari kerja seperti yang saya lakukan 15tahun yang lalu.."
sarjana harusnya menciptakan lapangan kerja yang akan di huni oleh strata masyarakat yang lebih rendah seperti saya..bukannya malah mencari..saya nggak tahu lagi akan di bawa arah bangsa ini jikalau mahasiswa serta sarjananya masih mencari kerja..bukannya menciptakan lapangan kerja !!!
jadi kalau mahasiswa masih mencari kerja..patut di pertanyakan pula apa yang di lakukan ketika duduk di bangku kuliah...saya kira yang mereka lakukan selama kuliah adalah hanya mengahapal saja..mereka tidak membeli ilmu..tapi hanya membeli buku diktat...mereka hanya membeli teori saja..tapi tidak pernah membeli praktikum lapangan....KKN hanya sebagai formalitas...hanya sebagai gagah-gagahan...minimal ada bahan pembicaraan ketika bertandang ke rumah calon mertua.." kegiatan sekarang apa nak???"..."oohhh sedang melakukan KKN bu"....
karena saya percaya jika selama ini mereka kuliah dengan sepenuh hati...menyerap ilmu dengan tulus...ketika lulus mereka tidak perlu mencari kerja..karena pekerjaanlah yang akan mencari sarjana....sarjana kok mencari kerja..apa bedanya dengan lulusan SMP???..apa kata dunia???
jadi siapa yang patut di persalahkan dengan semua ini????
sampah artikel lainnya:
kometral news
- layakkah kita menerima award?
- DAVID L TOBING,enemy number 1...
- pendidikan itu tidak penting
- mengapa berubah tagline
- merubah blog wordpress.com menjadi joomla dengan mudah!
- sudahkah saya kaya dari bloging
- blog=sampah dunia maya | co.cc =blog ilegal
- referendum yogyakarta,mengapa tidak?
- konten is not king,paradigma oon
- toge ...woowww dasyatt..
widodo's comment feed
home
site map
contact
Yang disalahkan adalah centang prenangnya sistem pendidikan Indonesia. Dan amburadulnya mental semua makhluk yang bernama manusia indonesia. Sdh saatnya menghafal diganti dengan memahami. Sekolah diganti dengan latihan kerja. Tapi apa daya saya jg hanya seorang blogger yg belum juga kaya dari blogging... ahk!
@Erianto >>>betul mas..sistem dan kurikulum pendidikan kita yang perlu di ubah...