saya bukan ahli bahasa...
bukan pula guru bahasa indonesia...
yang bisa mengartikan bahasa secara ilmiah dan benar...
tapi saya hanya rakyat biasa yang terbiasa hidup bersama masyarakat biasa..
pemerintah..satu kata jika saya artikan secara umun adalah tukang perintah,pemberi perintah,jadi siapaun mereka,apapun jenis kelamin mereka,apapun pangkat mereka,jika mereka duduk di jajaran eselon pemerintahan,mereka mempunyai hak yang melekat untuk memerintah...
parahnya,sebutan yang mereka sandang sebagai jajaran pemerintah mereka telan mentah-mentah,mereka hanya jadi tukang perintah tanpa tahu realita yang ada,lihat saja perintah walikota untuk menutup lokalisasi,hanya perintah doang tanpa memikirkan ekses di belakangnya,kalau cuman main tutup,cuman maun gusur,nggak usah pakai perintah walikota dan gubernur,preman di pasar juga bisa...
hedaline sebuah harian terkemuka menyebutkan " gubernur memerintahkan jajarannya untuk membantu rakyat miskin" ..tapi hanya perintah doang,karena memang bisanya hanya memerintah doang,NATO,no action talk only...
"jadi jika anda berdemontrasi menuntut pemerintah menurunkan harga,anda salah,karena mereka hanya tukang perintah"
"jika anda menuntut pemerintah untuk memberantas korupsi ke SBY,anda juga salah,SBY bagian pemerintahan,yang artinya juga tukang perintah doang"
"anda menuntut perbaikan taraf hidup kepada bupati anda?..salah besar..bupati juga bagian tukang perintah doang"
lagian ngapain mengapa bupati pusing-pusing mikirin anda,mikirin modal jadi bupati kemarin aja yang belum balik sudah pusing,kok di suruh mikirin anda...!
mulai sekarang tidak usah menggantungkan pada tukang perintah,karena mereka hanya tukang perintah yang tidak bisa membuat taraf hidup anda lebih baik !
home
site map
contact
:)) benar juga, pejabat-pejabat kita tahunya hanya memerintah, salah juga kita juga, ngapain kita mendudukan mereka dipemerintahan.
Kalau bicara pejabat negeri ini :((
Hahaha...gue suka banget "term" semacam ini. Moga akan membuka mata kita semua jika saatnya nanti akan ada contest pemilihan "tukang Perintah"...mbok ya di eling2...jgn terlalu ngotot. Ntar jadi sakit hati kalo kita sebagai rakyat hanya dapet perintah doang....nice share!
pemerintah ini tidak adil ke rakyat sob ya
saya suka sekali Pak, karena jujur saya ini memang tidak suka dengan Pemerintah. politik apalagi, bagi saya mirip sebuah fasis antara Pemerintah dan orang kecil. pemerintah itu bertindak semau udelnya saja. mereka tidak bisa melihat sebuah realita yang ada. itu teman-teman yang ada dijalan yang ditangkap emang diberi pembinaan apa? wong cuma di data terus dilepasin. kalau memang ingin memberantas kemiskinan seharusnya pemerintah kita sadar dan langsung bertanya dengan para korban kemiskinan. untuk apa membayar orang-orang yang ahli ekonomi toh mereka itu cuma pintar menutupi keadaan kita yang sesungguhnya dari dunia luar dan penduduk kita sendiri. bahkan kalau tidak ada pihak swasta malah kita tidak bisa apa-apa. kalau kita masuki lebih dalam para orang miskin maka kita akan tahu sebab dan akar maslah kemiskinan.
contoh kasus yang naas adlah prevort di Irian. masak sudah jelas-jelas merugikan bangsa kita kog masih dibiarin. izinnya cuma melakukan tambang kecil tapi nyatanya hasil emasnya melimpah. itu kalau bukan kekotoran pemerintah dari mana lagi.
memang betul Pak, kita ini dijajah. dan akan terus dijajah sebelum kita benar-benar ingin lepas. bagi saya negara kita dijajah bukan karena pembodohan tapi karena kita dibodohi pemerintah yang terus menutupinya. uang kita dikorup bolak-balik. uang kita cuma berfungsi buat bayar hutang saja. pemerintah juga pilih kasih. terbukti daerah saya tidak ada pemerataan. contoh paling kecil saja pembangunan jalan. ada kecamatan di daerah saya yang jalannya masih bolong-bolong. alasannya karena daerah kecamatan itu mayoritas bukan pendukung partai yang berkuasa.
bagi sekarang lebih baik kita bertindak mandiri saja lah, istilahnya swasembada apa ya...hehe...maaf Pak, malah panjang.
aldy>>>...iskaruji>>..kisah abunawas>>>,,,Ayub>>>
kita merasakan kegelisahan yang sama mas,kita sudah lelah,tidak tahu bagaimana lagi mencari cara untuk mengingatkan para aparat yang sudah terlanjur bejat...
saya bermimpi suatu saat rakyat Indonesia mencapai masa anti klimak terhadap politik,sehingga golput mencapai 90%,dan itu merupakan suatu tamparan untuk aparat agar bersadar,sehingga revolusi legal dan pengalihan kekuasaan secara legal oleh rakyat akan terjadi...
semoga !!