aku melacur

punya laptop juga sekedar iseng....
beli modem juga sekedar iseng...
bikin blog juga sekedar iseng...
menulis artikel juga sekedar iseng...
blogwalking malah bikin bete...
menjadi blogger juga sekedar iseng...
ikutan komunitas blogger juga iseng banget....

khusus untuk kalimat terakhir sebenarnya juga males banget,dari dulu yang namanya ikutan komunitas paling malas,hanya sekedar formalitas,sekedar kumpul,ngoceh ngalor ngidul,konsep tidak jelas,supervisi juga tidak jelas,menyatukan ide begitu banyak orang,yang akhirnya juga tidak jelas jluntrungnya....

apalagi jika harus bergabung dengan komunitas yang di dalamnya terdapat orang-orang birokrasi,pelajar dan aparat negara,malah bikin bete,karena tidak dapat di pungkiri otak para birokrasi dan pelajar masih terkontaminasi virus orde baru,anti kritik,alergi kritik,dan idealisme mereka yang ketinggian tanpa melihat realita sosial yang ada...

anehnya,dengan pengalaman pahit bergabung di komunitas,saya tidak juga kapok,begitu iseng belajar bikin blog,iseng pula ikutan gabung komunitas,eaalllaahhh,ternyata juga sama seperti yang dulu-dulu,komunitas hanya formalitas belaka,NATO,no action talk only,alias banyak bacot,kakean cocot...

jika mau melihat lebih dalam kedalam realita sosial kemasyarakatan,sebenarnya masayarakat juga tidak begitu memperdulikan keberadaan komunitas,mau berapa banyak komunitas yang beredar di kota Nganjuk,orang-orang nganjuk juga EGP,komunitas hanya menjadi ajang pamer.."iki lho aku,aku nduwe grup seng iso nggawe blog,aku lho pinter nggawe blog..bla..bla..." tapi ketika suatu saat mereka terjun ke kehidupan sosial,nol besar...

komunitas hanya menjadi ajang eksistensi diri,eksis boleh,tapi jangan lebay...mau ada 1000 kommunitas di kota nganjukpun,tidak akan ada efeknya buat masyarakat nganjuk,pak Samidi tidak butuh komunitas,tapi dia butuh pupuk murah untuk tanaman padinya,bisakah komunitas menyediakan pupuk murah?
mbok sarikem tidak butuk komunitas,tapi beliau lebih membutuhkan modal untuk kelangsugan usaha nasi pecelnya,bisakah komunitas memberi bantuan modal?...
kang Dul Bajleq tidak butuh komunitas,tapi dia lebih membutuhkan kredit murah untuk mengembangkan sayap usahanya....
pengungsi merapi tidak butuh blog,pengungsi merapi tidak butuh komunitas,tapi mereka lebih membtuhkan uluran tangan dan aksi nyata untuk meringankan beban...
kalau komunitas cuman buat gagah-gahan saja,buat apa?..buat pamer?..buat sombong-sombongan?..wong cuman komunitas blogger saja koq buat sombong,wong baru bisa bikin blog saja koq sudah sombong,wong baru bisa  sewa domain 90rb/thn saja koq sudah sombong,90rb cuman habis buat makan saya sekeluarga...apa sih susahnya bikin blog?..wong jadi pengurus blog komunitas saja sombongnya bukan main...tapi memang biasanya memerlukan kesombongan untuk menutupi kelemahannya...bikin blog itu gampang dan mudah serta murah,sewa domain juga bukan hal yang patut di banggakan,menjadi pengurus juga bukan suatu barang mewah dan tidak sulit untuk jadi pengurus...

bagian tersulit adalah bagaimana menjadikan masyarakat merasakan kehadiran komunitas,bagaimana membuat masyarakat merasakan sentuhan komunitas kita,bagaimana cara membuat masyarakat bangga dengan komunitas kita,kalau hanya buat kebanggan diri sendiri tanpa bisa memberi manfaat kepada masyarakat,itu goblok namanya,narsis,alay mode on.....

bagaimnana cara mengetahui apakah komunitas kita sudah memberi manfaat dan berguna?
lakukan survey kecil-kecilan secara random,tanyakan " tahukah bapak/ibu  tentang "moncrot klub?" misalnya....
jika dari 20 orang belum tahu apakah "moncrot klub" itu,berarti komunitas kita hanyalah sampah masyarakat,karena ternyata komunitas kita hanya sebagai ajang pamer terhadap diri kita sendiri dan belum berguna bagi orang lain..dan semakin membikin kita menjadi bodoh....

sekian edisi melacur saya [melacur=melakukan curhat]


sampah artikel lainnya:

8 Responses so far.

  1. helmy says:

    iseng aja kaya gini, gimana nggak?

  2. Kalau tentang orang-orang dalam komunitas yang punya virus orde baru, anti kritik, alergi kritik, dan punya idealisme yang kelewat tinggi, benar sekali agar penyakit ini tak menular sebaiknya jauh-jauh dari orang begini daripada ketularan.

    Ehm, saya malah ndak kober babar blas ikut-ikut komunitas-komunitas begituan, Mas. Bukannya apa-apa tapi waktu saya sudah habis buat kerja dan buat keluarga. Contoh, meski Pesta Blogger sudah digelar beberapa kali tapi tak kesampaian untuk ikut hingga sekarang. Satu-satunya komunitas yang saya ikuti hanya komunitas profesi saya saja, yaitu Komunitas Chief Engineer. Lha, kalau yang ini harus ikut karena biar tidak kuper, Mas sekaligus untuk nambah wawasan dan networking.

    *Kok, malah saya yang gantian MELACUR di sini? Hi..Hi..

  3. ndop says:

    aku sibuk.. gak sempet ngurusi kota angin... nek iso mengundurkan diri wae aku.. sumpah sibuk!

  4. Mas Joko $ Ndop..ha..ha...sekali-sekali melacur ndak salah koq mas,justru itu manusiawi sekali...
    bahkan kalau boleh melacur lagi,kommunitas terakhir yang saya ikuti bahkan langsung di supervisi oleh provider telekomunikasi terbesar di Indonesia,dengan bugdet no limit dan supervisi nolimit pula,suport materi yang luar biasa dan no limit juga..toh akhirnya juga seperti komunitas lain,hangat-hangat tahi ayam...

  5. siti says:

    kwkwkwk..melacur, ternyata aku selama ini melacur kemana2 dong alias melakukan curhat sana sini.

  6. siti>>>..hi..hi...dan ternyata memang melacur itu enak....hi,..hii..hi...

  7. mas-tony says:

    saya komentar disini juga sekedar iseng mas, ga sengaja nemuin blognya juga, tapi ya salam senal dulu lah mas,iseng basa basi

  8. Mas Tony..dengan iseng pula saya akan senang hati menyambut uluran tangan mas Tony....
    dengan iseng pula saya persilahkan menikmati hidangan yg ada....

Leave a Reply

jangan takut untuk berbeda,karena perbedaan itu indah|
mau komentar apa aja bebas,politik,spam,sara,sara azhary,terserah!

~new comments~

~archive~

Make Your Own by widodo