di indonesia tercinta ini apa sih yang tidak terkena pajak?....hanya orang meninggal yang bisa menghindar dari pajak..dan orang gila saja yang bisa berkelit dan terbebas dari pajak...semua yang hidup dan bernafas di muka bumi Indonesia tercinta di wajibkan membayar pajak...tapi jangan pernah mengharapkan hak kita sebagai warga negara Indonesia di penuhi...kalau anda mengharapkan hak anda sebagai warga negara di penuhi sebagaimana kewajiban anda membayar pajak,berarti anda adalah orang yang bodoh....karena terlalu menggantungkan harapan anda pada para koruptor !!!
jika anda menganggap topik ini terlalu berat..saya tidak menganjurkan untuk terus membacanya.....
sejak kasus gayus meledak sebenarnya telah membuka mata kita..betapa bobroknya moral para petugas pajak kita..kita yang setengah modar...setengah mati cari duit..yang terkadang di hantui dengan ketakutan oleh arogansi petugas pajak bila kita lalai membayar pajak...agar pajak kita terbayar tepat pada waktunya...ehhh..oleh para kampret petugas pajak malah uang kita di korupsi.....dan sejak itulah dirjen pajak gencar meluncurkan jargon kontroversial "apa kata dunia"..tapi ada yang lebih aneh lagi slogan pajak sebelumnya... "Lunasi Pajaknya, Awasi Penggunaannya"..jika kita cermati lebih dalam..sebenarnya slogan tersebut adalah slogan kentut...slogan gombal mukio..slogan abal-abal.....
coba kita telaah lebih jauh...."Lunasi Pajaknya,Awasi penggunaanya"....kita bisa dan harus melunasi pajak..karena memang itu kewajiban kita sebagai warga negara yang baik dan benar...he..he...tapi bagaiamana dengan kata yang kedua..awasi penggunaanya...kita tidak pernah tahu dimana dan bagaimana cara mengakses penggunaan pajak..kemana larinya duit pajak kita juga nggak pernah tahu dan selamanya tidak akan pernah di beritahu kemana larinya duit pajak kita..hanya ucapan-ucapan seremonial saja yang kita dapat....
oleh karena itu mengapa slogan pajak "Lunasi Pajaknya, Awasi Penggunaannya" saya anggap adalah slogan kentut..slogan pembodohan...slogan abal-abal....slogan semu yang tidak akan pernah bisa kontrol dan kita akses bagaimana dan kemana lari pajak yang kita bayar...
karena kita tahu...oknum yang duduk di kepala dinas pajak dan yang menentukan kebijakan pajak sebagian berumur 40-50 tahun...yang artinya sebagian dari masa kerjanya di lalui di masa orde baru..dan tentunya mental birokrasi orde baru masih melekat di otak mereka..bahwa pejabat harus di layani..bahwa rakyat harus di zalimi.....
jadi kalau pajak kita nggak di korupsi " APA KATA DUNIA"?
saya jadi berandai-andai..kapan ya kita punya pemimpin yang berani berjanji di depan konstituenya bahwa mereka sanggup dan menggaransi 100% bahwa uang pajak kita nggak akan di korupsi....
tapi pertanyaan ini akan saya jawab sendiri...tidak ada seorang pemimpin pun di Indonesia yang berani menjamin bahwa uang pajak kita tidak akan di korupsi..karena mereka pun ternyata juga bagian dari masa lalu...bagian dari orde baru..tukang korupsi berjamaah...!!!
wasallam..salam kometral kota angin nganjuk.....